CALL/WA: 0818200450
Deretan Kesalahan Penerjemah yang Harus
Dihindari Terlebih Oleh Para Pemula. Menjadi seorang penerjemah merupakan salah satu profesi
yang mengasyikkan. Selain bisa dilakukan dimana saja dan tidak terikat oleh
waktu, penghasilan seorang penerjemah pun tidak bisa dipandang sebelah mata.
Maka tidak heran jika profesi yang satu ini sangat banyak sekali peminatnya.
Terlebih zaman sekarang merupakan zaman global yang menuntut semua orang harus
bersaing dengan negara lain pula. Hal tersebut menjadi salah satu kendala bagi
mereka yang mempunyai keterbatasan bahasa.
Prospek kerja di dunia terjemah sendiri akan semakin melebar dari waktu ke
waktu, selain itu penghasilannya pun akan jauh lebih menjanjikan. Karena jasa
yang satu ini tidak akan pernah mati dan senantiasa akan dibutuhkan oleh setiap
orang. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika kamu untuk terjun langsung
mencoba propesi bergengsi yang satu ini. Namun terlepas itu semua, para penerjemah
sering melakukan kesalahan kesalahan.
kesalahan penerjemah yang harus dihindari |
Dimana kesalahan kesalahan tersebut sangatlah sepele, namun mempunyai
pengaruh besar pada hasil terjemahan yang sedang digarap. Maka dari itu
kesalahan kesalahan tersebut haruslah dihindari. Penasaran apa saja kesalahan
kesalahan yang sering dihindari? Berikut ini adalah kesalahan
penerjemah yang harus dihindari terutama
untuk para pemula.
Menggunakan Struktur Kata Yang Sama Dengan Bahasa Sumber Yang Digunakan
Yang pertama adalah
menggunakan struktur kata yang sama dengan bahasa sumber yang digunakan.
Kesalahan yang satu ini acap kali sering dilakukan oleh para penerjemah,
terlebih bagi pemula. Kesalahan yang satu ini merupakan kesalahan yang lumayan
cukup fatal, karena bisa merubah arti atau makna sesungguhnya dari suatu teks
yang sedang diterjemahkan. Usahakanlah untuk tidak menggunakan struktur kata
yang sama persis dengan bahasa sumber yang digunakan.
Dengan memilih kesalahan penerjemah
yang harus dihindari atau mencari sturuktur kata dari bahasa sumber akan
jauh lebih memudahkan memahami isi atau maksud yang teks yang sedang
diterjemahkan. Dengan begitu, para pembaca teks pun nantinya akan nyaman dengan
teks terjemahan yang mereka baca. Kunci untuk menghindari kesalahan yang sering
terjadi ini adalah dengan cara memperbanyak latihan.
Semakin banyak latihan, maka struktur kata yang akan digunakan saat
menerjemahkan tugas dari client pun
jauh akan lebih banyak dan bisa mempermudah pekerjaan.
Penggunaan Tanda Baca Dalam Bahasa Sumber Sama Persis Dengan Tanda Baca Pada Terjemahan
Tidak jauh berbeda dengan kesalahan yang pertama, kesalahan penerjemah yang harus
dihindari selanjutnya
adalah penggunaan tanda baca dalam bahasa sumber sama persis dengan tanda baca
pada terjemahan. Untuk penggunaan tanda baca sendiri bisa dibedakan, dibedakan
disini bukan berarti mengubah seluruh penggunaan tanda baca dari sumber teks
yang sedang diterjemahkan. Namun lebih bisa menyesuaikan antara penggunaan
tanda baca dengan kalimat yang ada pada teks tersebut.
Biasanya penggunaa tanda baca dengan teks asli yang sedang digarap untuk
diterjemahkan sering tidak sesuai dengan kaidah yang semestinya. Maka dari itu,
para penerjemah pun harus jeli untuk menyesuaikan antara kalimat dan penggunaan
tanda baca itu sendiri. Sehingga saat para pembaca membaca teks yang sudah
diterjemahkan pun bisa memahami maksud atau inti dari kalimat kalimat yang
diterjemahkan. Jika
Panjang Kalimat Dibuat Sama Persis Dengan Sumber Bahasa
Panjang kalimat dibuat sama persis dengan sumber bahasa pun menjadi salah
satu kesalahan penerjemah
yang harus dihindari. Biasanya
jika panjang dari teks yang sudah diterjemahkan sama dengan teks atau sumber
bahasa yang sedang diterjemahkan, para penerjemah hanya menerjemahkan kata per
katanya saja, tanpa mengindahkan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
Sehingga panjang kalimat pun tidak jauh berbeda dengan teks atau sumber bahasa
yang sedang diterjemahkan.
Padahal untuk menerjemahkan tulisan atau teks sendiri hendaklah bisa menyesuaikan
dan bisa menggabungkan antar satu kata dengan kata yang lainnya. Karena jika
suatu tulisan atau teks yang akan diterjemahkan hanya diterjemahkan kata per
katanya saja, maka akan menimbulkan kerancuan dalam penerjemahannya.
Para pembaca pun akan mengalami kesulitan dalam memahami kesalahan penerjemah yang harus
dihindari atau mencerna
teks yang sedang mereka baca. Maka dari itu, terjemahkanlah sebuah teks atau
tulisan menggunakan perasaan agar setiap kalimat yang ada pada teks asli dengan
hasil dari penerjemahan tidak sama.
Penggunaan Idiom Dibuat Tidak Berbeda Dari Sumber Yang Digunakan
Penggunaan idiom dibuat tidak berbeda dari sumber yang digunakan merupakan
salah satu halnya. Penggunaan idiom yang dibuat tidak berbeda dari sumber
yang digunakan membuat kalimat menjadi rancu. Terlebih jika idiom tersebut
tidak sesuai dengan bahasa para pembaca. Maka dari itu, terjemahkanlah idiom
sesuai dengan gaya bahasa atau target dari si pembaca itu sendiri. Hal tersebut
bertujuan agar pembaca mengetahui maksud dari kalimat yang sedang mereka baca.
Buatlah idiom dari sumber kesalahan
penerjemah yang harus dihindari yang digunakan tanpa merubah dari maksud, tujuan, serta arti dari idiom
itu sendiri. Dengan penggunaan idiom yang digunakan sesuai dengan gaya bahasa
yang digunakan oleh para pembaca, maka tulisan atau teks yang kamu terjemahkan
pun akan lebih mudah dipahami oleh para pembaca.
Bukan hanya itu saja, para pembaca pun akan jauh lebih enak dan menikmati
teks yang sudah kamu terjemahkan.
Penggunaan Kata Kerja Yang Berluang Ulang Dalam Menerjemahkan
Kesalahan penerjemah yang harus
dihindari selanjutnya adalah
penggunaan kata kerja yang berulang ulang dalam menerjemahkan sebuah teks.
Penggunaan kata kerja yang berulang ulang sendiri akan membuat sebuah teks yang
diterjemahkan menjadi rancu dan sulit untuk dipahami. Untuk tidak menggunakan
kata kerja yang berulang ulang dalam menerjemahkan sendiri tentu harus
senantiasa latihan dan sering mendapatkan job.
Dengan cara tersebut, maka pengulangan kata kerja sendiri bisa
diminimalisir dengan mengganti atau menyesuaikana kalimat yang diterjemahkan. Dengan
begitu, para pembaca pun akan merasa enak dalam membaca teks yang sudah kamu
kerjakan serta maksud dari teks pun bisa dicerna atau dipahami dengan mudah
tanpa bertanya tanya maksudnya lagi atau mengerutkan dahi karena terjemahan
tidak nyambung.
Penggunaan Format Simbol
Penggunaan format simbol pun menjadi salah satu kesalahan
penerjemah yang harus dihindari. Penggunaan
format simbol pada proses penerjemahan pun acap kali diabaikan. Pada simbol
yang terdapat pada sebuah teks yang akan diterjemahkan sendiri bisa jadi
berkaitan erat dengan maksud teks asli atau teks murni itu sendiri. Maka dari
itu, para penerjemah sendiri janganlah mengabaikan penggunaan format simbol
yang terdapat pada sebuah teks yang akan diterjemahkan.
Jika mengalami kesulitan dalam menerjemahkan simbol, maka tidak ada
salahnya untuk bertanya pada konsumen maksuda dari simbol tersebut. Selain itu
para penerjemah pun bisa mencari informasinya sendiri melalui google. Dengan
begitu, maka maksud dari simbol yang terdapat pada teks yang sedang digarap
untuk diterjemahkan sendiri akan jauh lebih mudah dan para pembaca pun akan
enak membaca hasil dari terjemahan yang kamu buat.
Istilah Istilah Baru Yang Diadopsi Suatu Bahasa Acap Kali Diabaikan
Selain kesalahan kesalahan di atas, kesalahan
penerjemah yang harus dihindari selanjutnya adalah tidak mengabaikan
istilah istilah baru yang diadopsi suatu bahasa. Karena istilah istilah baru
yang diadopsi dari suatu bahasa yang ada pada teks sangat berpengaruh pada
makna dari teks itu sendiri. Maka dari itu, penggunaan istilah istilah baru
yang diadopsi pun jangan sampai diabaikan dalam menerjemahkan sebuah teks.
Karena jika istilah istilah tersebut diabaikan, maka teks pun tidak akan enak
dibaca dan tidak menghasilkan tulisan yang renyah.
Untuk menerjemahkan sebuah idiom sendiri memang memerlukan waktu dan
latihan yang cukup banyak. Dengan sering berlatih maka menerjemahkan sebuah
idiom pun akan jauh lebih terasah lagi. Bukan hanya itu saja, kualitas dari
hasil terjemahan pun akan jauh lebih berkualitas dan jauh lebih renyah. Maka
dari itu untuk menerjemahkan idiom sendiri diperlukan latihan yang rutin.
Sehingga saat ada job kamu pun sudah
terbiasa dalam menerjemahkan sebuah idiom menjadi kalimat yang tepat untuk
melengkapi kalimat pada teks yang sedang diterjemahkan tersebut.
Menerjemahkan Arti Apa Adanya
Menerjemahkan arti apa adanya pun menjadi salah satu kesalahan penerjemah yang harus
dihindari. Kesalahan
yang satu ini acap kali dilakukan oleh penerjemah terutama oleh para penerjemah
pemula. Untuk mendapatkan hasil terjemahan yang bagus tentu tidak dengan
menerjemahkan arti apa adanya.
Karena kebanyakan pengertian dari kalimat terjemahan tidak sesuai dengan
bahasa sehari hari yang digunakan. Maka dari itu, tugas para penerjemah adalah
menyampaikan maksud dari teks yang sedang diterjemahkan pada para pembaca
sesuai dengan bahasa sehari hari yang digunakan.
Meskipun demikian, namun dalam kesalahan
penerjemah yang harus dihindari menerjemahkan teks sendiri tidak
diperkenankan untuk dilebih lebihkan dalah menerjemahkannya.
Hal tersebut karena bisa merusak kemurnian atau keaslian dari teks itu
sendiri. Maka dari itu, tugas penerjemahlah yang sangat berperan untuk mengolah
kata agar kemurnian atau keaslian dari teks terjaga namun para pembaca bisa
menikmati dengan gaya bahasa yang digunakan sehari hari.
Melebih Lebihkan Arti Kata Atau Kalimat
Kesalahan
penerjemah yang harus dihindari selajutnya
adalah melebih lebihkan arti kata atau kalimat. Arti kata atau kalimat yang
dilebih lebih kan sendiri dalam teks yang sedang diterjemahkan akan membuat
keaslian atau kemurnian dari teks atau sumber asli menjadi hilang.
Pada dasarnya penambahan kata atau kalimat saat menerjemahkan sendiri
tidaklah dilarang, akan tetapi penambahan tersebut digunakan apabila kata atau
kalimat murni pada teks terkesan rancu. Maka disinilah peran penambahan kata
atau kalimat sangat dibutuhkan agar kalimat yang diterjemahkan sendiri enak
dibaca dan mudah dipahami.
Kesalahan
penerjemah yang harus dihindari
yang satu ini acap kali terjadi dan sering dilakukan oleh para penerjemah.
Padahal jika kesalahan kecil ini sering dialakukan, maka maksud teks asli atau
murni yang sedang diterjemahkan pun akan hilang dan esensi katanya tidak lagi
mempunyai feel. Maka dari itu,
hindarilah untuk menambahkan atau melebihkan kata atau kalimat saat
menerjemahkan suatu teks. Hal tersebut agar kemurnian atau keaslian dari teks
sendiri tidak hilang.
Menggunakan Kata Kata Yang Salah
Penggunaan kata kata yang salah sendiri menjadi salah satu. Tidak sedikit para penerjemah yang
sering melakukan kesalahan yang satu ini. Padahal apabila kata kata yang akan
diterjemahkan menggunakan kata kata yang salah, otomatis kalimat atau isi dari
teks tersebut akan salah pula. Sehingga maksud dari teks asli yang sedang
diterjemahkan pun tidak tersampaikan kepada para pembaca.
Apabila para penerjemah mempunyai kesulitan kesalahan penerjemah yang harus dihindari dalam mengartikan atau
menerjemahkan sebuah kata, maka usahakanlah untuk senantiasa berlatih dan
membuka kamus. Karena dengan cara tersebut, para penerjemah pun akan jauh lebih
terbiasa sehingga jika ada job menerjemahkan
sendiri, kosa kata pun akan semakin bertambah.
Meskipun kosa kata yang dimiliki sudah banyak, namun saat menerjemahkan
sendiri usahakan kamus tetap berada di samping. Hal tersebut untuk jaga jaga
terdapat kosa kata yang belum diketahui oleh para penerjemah. Sehingga dalam
menerjemahkan teks pun tidak asal asalah atau hanya mengandalkan perasaan saja.
Kemampuan Komunikasi Yang Kurang Baik
Selain kesalahan kesalahan di atas, kemampuan komunikasi yang kurang baik
pun menjadi salah satu kesalahan
penerjemah yang harus dihindari. Tidak sedikit para penerjemah yang
mempunyai kemampuan komunikasi yang kurang baik. Sehingga job yang dikerjakan pun tidak sesuai dengan arahan dari konsumen.
Sebagai penerjemah yang baik, mempunyai keterampilan komunikasi yang baik
sangatlah diperlukan. Hal tersebut untuk memperlancar pekerjaan yang akan
digarap.
Hindarilah sifat minder atau merasa malu ketika harus berkomunikasi dengan
konsumen. Hal tersebut jika tidak dirubah tentu akan merugikan dirimu sendiri.
Jika ada penjelasan yang kurang jelas atau ditengah tengah pekerjaan mengalami
kendala, tidak usah sungkan atau malu untuk menanyakan langsung pada konsumen. Karena
dengan cara tersebut, maka penjelasan yang kurang jelas atau kendala yang
sedang dihadapi pun akan bisa diselesaikan.
Maka dari itu
kesalahan penerjemah
yang harus dihindari,
kemampuan komunikasi yang kurang baik seperti malu atau sungkan bertanya harus
dihindari oleh para penerjemah. Agar kerjaan para penerjemah sendiri jauh lebih
mudah dan tentunya bisa menghasilkan terjemahan yang memuaskan.
Menerjemahkan Tanpa Memperhatikan Aturan Gramatikal Yang Berlaku
Selain kesalahan kesalahan di atas, adalah menerjemahkan tanpa
memperhatikan aturan gramatikal yang berlaku. Hal yang satu ini acap sekali
diabaikan oleh para penerjemah. Padahal aturan gramatikal sendiri sangatlah
penting sekali untuk diperhatikan, terlebih jika harus mengalih bahasakan pada
bahasa lain. Karena jika aturan gramatikan diabaikan, maka hasi dari pemindahan
bahasa dari sebuah teks atau penerjamahan sendiri akan menghasilkan terjemahan
yang rancu. Sehingga para pembaca pun akan mengalami kesulitan memahami maksud
dari teks itu sendiri.
Dalam menerjemahkan teks atau tulisan sendiri tidak serta merta asal orang
lain paham saja maksud dari teks yang sedang diterjemahkan. Lebih dari itu kesalahan penerjemah yang harus
dihindari, penggunaan aturan
gramatikal yang baik dan benar terutama saat mengalih bahasakan sangat penting
sekali untuk digunakan. Karena tanpa menggunakan aturan gramatikal yang baik
dan benar, maka dikhawatirkan hasil dari terjemahan pun akan keliru dan tidak
sesuai dengan maksud dan tujuan teks aslinya.
Kurangnya Latihan
Kurangnya latihan menjadi selanjutnya. Untuk menghasilkan terjemahan yang
bagus dan sesuai dengan teks aslinya, maka diperlukan latihan yang sering.
Namun hal tersebut sering diabaikan oleh para penerjemah. Sehingga dengan
kurangnya latihan menerjemahkan, hasil dari terjemahan yang mereka hasilkan pun
tidak memuaskan bahkan bisa dibilang jelek.
Maka dari itu
kesalahan penerjemah
yang harus dihindari,
latihan menerjemahkan sendiri sangatlah penting. Usahakanlah satu hari untuk
menerjemahkan suatu teks atau tulisan, atau jika dirasa berat, minimal
menerjemahkan satu paragraf dalam setiap harinya. Dengan melakukan latihan
terus menerus secara konsisten, maka hasil dari terjemahan pun akan jauh lebih
bagus dan berkualitas.
Jarang Membaca Buku
Membaca buku bukan hanya bisa menambah wawasan saja, lebih dari itu bagi
seorang penerjemah membaca buku sangatlah diwajibkan. Karena selain melatih
untuk menerjemahkan kalimat per kalimat, dengan membaca buku kosa kata pun akan
bertambah. Jika kosa kata bertambah, maka dalam menerjemahkan pun tidak
mengalami kesulitan yang berarti. Selain itu dengan sering membaca, maka para
penerjemah sendiri akan mendapatkan kosa kata yang tidak diketahui olehnya.
Sehingga memaksa mereka untuk membuka kamus.
Bukan hanya itu saja kesalahan penerjemah
yang harus dihindari, dengan seringnya membaca maka para penerjemah pun
akan berlatih menyusun sebuah kalimat yang enak dan renyah saat mereka
menerjemahkan sebuah teks.
Karena pada umumnya, membaca tulisan atau teks lebih mudah dibanding dengan
menyusun atau menerjemahkan sebuah teks itu sendiri. Hal tersebut bisa diatasi
dengan seringnya membaca. Apabila para penerjemah sering membaca, maka kendala
seperti itu akan bisa diatasi dengan mudah. Hasil dari terjemahan pun tentu
akan lebih enak lagi saat dibaca.
Menerjemahkan Saat Ada Job Saja
Kesalahan
penerjemah yang harus dihindari selanjutnya
adalah menerjemahkan saat ada job saja. Kesalahan yang satu ini sering sekali
dilakukan oleh para penerjemah terlebih bagi para peneremah pemula. Biasanya
mereka akan menerjemahkan ketika saat ada job saja, padahal untuk mendapatkan
hasil terjemahan yang maksimal dan enak dibaca mesti dilakukan dengan seringnya
latihan.
Karena jika menerjemahkan saat ada job saja, kemampuan menerjemahkan, kosa
kata, serta kemampuan merangkai kalimat akan tetap disitu saja, dalam artian
tidak ada perkembangan sama sekali. Hal yang satu ini tentu harus menjadi bahan
renungan bagi seorang penerjemah. Karena jika menerjemahkan saat ada job saja,
kemampuan serta kualitas dari hasil terjemahan pun tidak akan jauh lebih bagus
dari terjemahan sebelumnya bahkan bisa saja jauh lebih buruk karena tidak
sering diasah.
Baca artikel lain
disini
Penggunaan Gaya Bahasa Yang Digunakan Kurang Tepat
Dan kesalahan
penerjemah yang harus dihindari yang
terakhir adalah penggunaan gaya bahasa yang digunakan kurnag tepat. Sebagaimana
yang diketahui, bahwa gaya bahasa dari teks asli yang ingin diterjemahkan akan
berbeda dengan gaya bahasa si penerjemah itu sendiri. Maka dari itu, alangkah
baiknya jika penerjemah menggunakan gaya bahasa dari penerjemah itu sendiri
tanpa mengurangi maksud dari gaya bahasa asli dari teks yang sedang
diterjemahkan.
Dengan cara tersebut, maka para pembaca pun akan jauh lebih memahami maksud
dari teks yang sudah diterjemahkan. Bukan hanya itu saja, para pembaca pun akan
jauh lebih enak dan nyaman saat menggabungkan antara kalimat yang satu dengan
kalimat yang lainnya. Sehingga maksud dari teks atau tulisan yang sudah
diterjemahkan pun akan jauh lebih mudah dicerna oleh para pembaca.
Itulah beberapa kesalahan
penerjemah yang harus dihindari terlebih
untuk para penerjemah pemula.
Kesalahan kesalahan di atas sendiri merupakan
kesalahan yang dasar namun sangat berpengaruh dari makan atau maksud yang akan
dihasilkan. Maka dari itu, untuk menghindari kerancuan atau kesimpangan makna
dan maksud dari teks yang sedang diterjemahkan, alangkah baiknya jika
menghindari kesalahan kesalahan sepele di atas. Dengan menghindari kesalahan
kesalahan di atas, maka hasil dari terjemahan pun akan jauh lebih mudah dicerna
maksud dari tulisan tersebut dan bisa dibaca nyaman oleh para pembaca.
0 comments:
Posting Komentar