CALL/WA: 0818200450
Email: quantumkarmal@gmail.com
Sebagai
Faktor Penting Proofreading dalam Penerjemahan
Berbagai
macam kebutuhan pasar membuat posisi seorang penerjemah saat ini menjadi
profesi yang “seksi” bagi sebagian orang. Saat ini, era globalisasi yang
semakin pesat menyebabkan kita lebih mudah terpapar berbagai macam literatur
lintas negara yang terkadang memiliki kualitas lebih baik daripada literatur
yang ada di negeri sendiri. Namun, karena perbedaan bahasa yang cukup
signifikan, akhirnya menimbulkan kecenderungan seseorang untuk malas membaca
literatur tersebut.
Oleh
sebab itu, penerjemah dibutuhkan sebagai jembatan yang mengisi gap atau pemisah
tersebut. Seorang penerjemah bukan hanya bertugas untuk menerjemahkan sebuah
teks berbahasa asing ke dalam bahasa yang dituju. Namun, penerjemah juga
bertanggung jawab untuk menggeneralisasi konteks dalam teks asli agar dapat
terbaca dengan baik menggunakan bahasa tujuan tersebut. Hal ini mengakibatkan
penerjemahan tidak akan lepas dari aspek faktor penting proofreading.
Apa
yang Anda ketahui dari istilah proofreading sendiri? Lantas, apa
implikasi istilah tersebut dengan keseluruhan pekerjaan penerjemahan yang kita
kenal saat ini? Apakah seorang penerjemah boleh melupakan aspek tersebut dan sekadar
untuk menyelesaikan target deadline yang diinginkan oleh klien atau customer?
Hal tersebut yang akan diulas dalam artikel ini. Simak baik-baik!
faktor penting proofreading |
Proofreading, atau dalam bahasa Indonesia juga dikenal dengan istilah
penyuntingan, adalah faktor kunci yang harus dipegang oleh seluruh orang yang
menggeluti profesi penerjemahan sebagai kebutuhan hidupnya. Seorang penerjemah
tidak boleh lepas dari berbagai macam faktor penting proofreading yang
akan selalu menjadi makanan sehari-hari apabila Anda memilih jalan tersebut.
Secara
sederhana, proofreading berarti menguji sebuah produksi teks. Pengujian
ini tidak hanya terikat dengan pemerbaikan tata bahasa dan potensi typo
dengan istilah bahasa Indonesianya saltik. Dalam proofreading, Anda
dituntut untuk menguji originalitas sekaligus sisi logis dari produksi teks.
Beberapa hal tersebut menjadi hal paling mudah untuk membedakan mana, sih,
seorang penerjemah dengan kualitas tinggi agar tercapai hasil teks terjemahan
yang mendekati sempurna.
Terlepas
dari fungsinya sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris adalah bahasa
paling umum yang digunakan untuk memproduksi sebuah teks. Seorang penerjemah
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia akan mengetahui faktor penting proofreading
agar ia dapat menciptakan hasil teks terjemahan yang baik, berkualitas,
dan mendekati konteks yang ada dalam teks bahasa Inggris yang Anda terjemahkan
tersebut.
Banyak
sekali hal-hal yang harus Anda ketahui untuk menguji hal-hal di atas. Selain
menjadi faktor penting dalam penerjemahan, proofreading juga memiliki
andil besar yang harus diterapkan oleh seluruh orang yang menggeluti dunia
kepenulisan apa pun. Berikut ini kami paparkan beberapa hal yang harus Anda,
khususnya sebagai penerjemah, ketahui agar tidak salah kaprah memahami istilah proofreading
dalam dunia kepenulisan.
Penerjemahan dari sudut pandang para ahli
Telah
kita paparkan definisi dari proofreading itu sendiri dalam paragraf di
atas. Namun, Anda akan mengetahui faktor penting proofreading lebih
baik apabila mengetahui definisi dari penerjemahan itu sendiri, terutama dari
para ahli yang memang memiliki sudut pandang akademik di bidang tersebut.
Berikut ini kami paparkan beberapa di antaranya.
Dalam
bukunya yang berjudul Translation: Application and Research yang
diterbitkan di tahun 1976, Richard W. Brislin menyimpulkan bahwa penerjemahan
lebih mengarah ke dalam aktivitas transfer ide dan pikiran pokok dari sebuah
bahasa ke bahasa lainnya. Brislin, secara sederhana, menganggap bahwa dunia
penerjemahan merupakan simplifikasi dari transfer ilmu yang memiliki perbedaan
penggunaan bahasa di antara keduanya.
Berbeda
dengan Brislin, Catford, secara sederhana, dalam bukunya berjudul A
Linguistic Theory of Translation yang rilis di tahun 1965 menganggap bahwa
penerjemahan merupakan bentuk proses yang mengubah teks bahasa asli dengan bahasa
target. Secara tidak langsung, konsep ini lebih sederhana daripada pendapat
Brislin di atas. Namun, di antara keduanya sama-sama sepakat bahwa terdapat faktor
penting proofreading dalam proses tersebut.
Bagaimana
hal itu bisa terjadi? Mudah saja! Kedua ahli di atas sama-sama menganggap bahwa
penerjemahan merupakan bentuk alih kode bahasa satu ke bahasa lain. Bahasa adalah
bentuk abstrak dari sebuah kontruksi budaya dalam suatu kelompok masyarakat.
Oleh sebab itu diperlukan pengujian teks terjemahan tersebut agar sebuah teks
yang dibangun dengan konstruksi budaya tertentu dapat dipahami secara baik oleh
konstruksi budaya lain sebagai target.
Mengenal lebih dekat proofreading
Saat
ini, kita akan membahas secara tekstual istilah proofreading dengan
penerjemahan itu sendiri. Namun, sayangnya masih banyak orang yang salah kaprah
dengan istilah itu sendiri. Secara sederhana, proofreading merupakan
aktivitas mengoreksi kembali hasil produksi teks untuk menemukan
kesalahan-kesalahan tertentu yang luput terdeteksi dari aktivitas penulisan itu
sendiri. Hal ini merupakan bentuk faktor penting proofreading paling
sederhana yang harus Anda ketahui.
Terlebih
lagi apabila Anda saat ini merupakan seorang penerjemah, proofreading menjadi
makanan pokok yang wajib Anda lahap agar dapat mengurangi risiko komplain klien
dari hasil teks yang kita buat. Biasanya, proofreading akan
diaplikasikan ke dalam teks-teks bahasa Inggris. Namun tetap ada kemungkinan
kesalahan, walaupun Anda menciptakan karya terjemahan ke bahasa Indonesia.
Sebagai
bahasa ketiga, bahasa Inggris adalah salah satu hal istimewa yang tidak semura
orang Indonesia mampu menguasainya. Hal ini bisa terjadi karena banyak sebab,
namun yang paling dasar adalah karena minimnya akses untuk mempelajari bahasa
tersebut. Sehingga, tidak sedikit seorang penerjemah yang sering melakukan
kesalahan karena hal tersebut. Oleh sebab itu, faktor penting proofreading
tidak boleh disepelekan bagi orang-orang yang terlibat dalam
penerjemahan sebagai pekerjaannya.
Banyak
orang yang menganggap bahwa pekerjaan penerjemah itu mudah. Penerjemah hanya
perlu mengubah sebuah teks bahasa asing ke dalam bahasa target, dalam hal ini
adalah bahasa Indonesia. Padahal, tugas seorang penerjemah tidak semudah itu.
Seperti yang kita bahas di poin pertama, seorang penerjemah juga harus mampu
menerjemahkan berbagai macam konteks dari dalam teks yang terbangun dari konstruksi
budaya yang berbeda.
Konstruksi
budaya adalah salah satu faktor yang membedakan kelompok masyarakat satu dengan
kelompok lainnya. Hal ini juga memengaruhi pekerjaan seorang penerjemah.
Apalagi, menerjemahkan sebuah teks bahasa asing tidak akan lepas dari perbedaan
makna bahasa di dalam teks tersebut. Oleh sebab itu, seorang penerjemah harus
mampu mengetahui faktor penting proofreading dalam menerjemahkan
sebuah teks.
Kesalahan umum dalam penerjemahan
Siapa
di antara Anda yang masih sering sulit membedakan penggunaan “di-” sebagai
konjungsi (kata hubung) dengan (di) sebagai preposisi? Terlalu sulit? Baiklah,
pertanyaan lebih dasar adalah apakah Anda mengetahui penggunaan kata “disana”
dan “di cambuk” sudah tepat? Padahal, kedua contoh tersebut, secara pedomaan
ejaan yang berlaku adalah salah besar. Ya, salah besar! Hal yang paling seperti
contoh tersebut saja sudah banyak yang salah. Apalagi kesalahan penggunaan
bahasa umum yang lainnya.
Faktor
penting proofreading adalah
memperbaiki seluruh kesalahan tersebut. Dengan mengetahui hal ini, maka Anda
akan benar-benar berhati-hati dalam memroduksi sebuah teks, apalagi teks
penerjemahan. Karena masalah yang akan Anda hadapi dalam melakukan penerjemahan
tidak hanya itu sendiri. Ada gap konstruksi budaya berbeda yang harus
Anda pahami lebih lanjut agar dapat menciptakan produksi teks yang baik dan
memuaskan klien atau pelanggan.
Kesalahan
umum lainnya adalah penerjemahan yang terkadang terlalu literal. Maksudnya,
Anda menerjemahkan “apa adanya” yang ada di dalam buku tersebut, tanpa
mengetahui apakah hasil terjemahan tersebut sudah logis atau tidak. Hal ini
adalah kesalahan paling umum yang sering dijumpai dan menjadi momok bagi banyak
penerjemah. Anda mau bukti? Silakan cermati kalimat ini.
“That
matter is just kinda piece of cake.” Apabila diterjemahkan secara langsung,
maka Anda kurang lebih akan mendapatkan kalimat ini, “materi itu hanyalah
bagian dari kue.” Anda yakin artinya demikian? Wah, mohon maaf kami akan
mengatakan bahwa Anda salah. Inilah yang harus Anda ketahui mengenai faktor
penting proofreading yang harus Anda, sebagai penerjemah, pahami.
‘
Piece
of cake’ merupakan proverb, atau istilah bahasa Indonesianya adalah
peribahasa. Arti dari peribahasa tersebut kurang lebih ‘sangat mudah’. Sangat
tidak masuk akal bukan? Memang benar, kalau memang Anda menggunakan konteks
sebagai orang Indonesia. Tapi bagi orang yang menjadikan bahasa Inggris sebagai
bahasa utama, istilah tersebut sangat masuk akal dan tidak ada sisi kecacatan
logika apa pun di dalamnya. Hal ini yang kami maksud merupakan bentuk
konstruksi yang berbeda.
Menjadi
seorang penerjemah tidak hanya mengharuskan Anda dapat menerjemahkan
keseluruhan sebuah teks dengan bahasa tertentu ke dalam bahasa target, dalam
hal ini adalah bahasa Indonesia. Lebih dari itu. Anda diwajibkan untuk
menerjemahkan sebuah istilah asing, menjadi istilah baru yang awam dipahami
oleh masyarakat target. Hal ini merupakan bentuk kecil dari faktor penting proofreading
untuk kehidupan sehari-hari Anda sebagai penerjemah, apalagi Anda ingin
menjadi profesional di bidang itu.
Hubungan
penerjemah profesional dengan proofreading
Penerjemah
profesional adalah salah satu pekerjaan paling prestisius di segala bentuk
profesi pekerjaan. Menjadi seorang penerjemah profesional merupakan jabatan
paling tinggi yang diidamkan oleh banyak penerjemah. Salah satu bentuk profesi
penerjemah profesional adalah menjadi sworn translator. Apa maksudnya?
Apakah itu berarti Anda akan disumpah dahulu sebelum menerjemahkan sebuah teks?
Kurang lebih, konsepnya bisa dikatakan demikian.
Sworn
translator, atau yang juga dikenal sebagai
penerjemah tersumpah adalah pekerjaan yang menitikberatkan penerjemahan ke
dokumen-dokumen yang sangat sensitif. Saat Anda menjadi sworn translator,
Anda tidak akan lagi menghadapi sebuah buku fiksi maupun nonfiksi beratu-ratus
halaman untuk diterjemahkan. Lebih dari itu, Anda akan menerjemahkan sebuah
dokumen resmi yang memiliki kekuatan hukum. Pekerjaan ini sangat terpengaruh
dengan faktor penting proofreading.
Memang,
Anda hanya menerjemahkan beberapa halaman dokumen saja. Notabene, Anda telah
memiliki pengalaman menerjemahkan beratus-ratus halaman dari sebuah buku
berbahasa asing. Perbedaannya, dokumen tersebut memiliki sisi legalitas yang
benar-benar tinggi sekaligus memiliki kekuatan hukum yang tidak rendah, bahkan
cenderung sensitif. Oleh sebab itu, pekerjaan ini membutuhkan seorang
penerjemah yang benar-benar berpengalaman dan telah tersertifikasi secara
resmi.
Biasanya,
pekerjaan sworn translator adalah menerjemahkan dokumen-dokumen negara, Memorandum
of Understanding sebuah perusahaan multinasional, ketetapan hukum tertentu,
bahkan juga dokumen-dokumen pribadi yang memiliki legalitas yang cukup tinggi.
Oleh sebab itu, faktor penting proofreading akan sangat
diperdalam oleh para sworn translator ini.
Lantas,
apakah bayaran yang didapat seorang sworn translator lebih kecil dari
penerjemah umum lainnya? Bukannya teks yang mereka terjemahkan lebih sedikit
daripada Anda? Wah, lagi-lag Anda salah kaprah. Walaupun dari segi kuantitas
halaman, seorang sworn translator hanya menerjemahkan beberapa halaman,
namun halaman yang mereka terjemahkan memiliki kualitas yang tidak bisa
dianggap remeh. Oleh sebab itu, bayaran seorang sworn translator akan
berkali-kali lipat lebih banyak daripada lainnya.
Terlebih
lagi, menjadi seorang sworn translator juga tidak mudah. Anda harus
memiliki pengalaman bertahun-tahun di dunia penerjemahan. Selain itu, Anda juga
harus memiliki sertifikat dari lembaga yang berlisensi resmi dan berkualitas
tinggi. Terlepas dari faktor penting proofreading yang menjadi
makanan utama, seorang calon sworn translator juga harus mampu memahami
segala bentuk konstruksi budaya yang terkandung dalam sebuah bahasa agar bisa
diterjemahkan secara baik ke dalam bahasa target.
Seorang
sworn translator tidak boleh serta merta menerjemahkan sebuah istilah
dalam dokumen ke dalam bahasa target secara sembarangan. Mereka dituntut untuk
menerjemahkan secara langsung dan apa adanya dari dokumen tersebut. Cukup
membingungkan? Justru hal itu yang sangat dihindari. Saat sebuah teks memiliki
perbedaan mencolok, walaupun untuk diterjemahkan secara baik ke dalam bahasa
tertentu, tentu saja akan menimbulkan bias makna yang sangat berisiko. Apalagi,
sworn translator menerjemahkan dokumen resmi.
Namun,
hal tersebut di atas tidak dapat menyimpulkan bahwa faktor penting proofreading
akan dilupakan apabila Anda menjadi seorang sworn translator.
Ilmu proofreading tetap penting diterapkan, terlepas dari apa pun bentuk
dokumen yang harus Anda terjemahkan. Karena hal ini akan sangat berkaitan dengan kemampuan membaca (raeadibility)
klien dari hasil terjemahan kita. Kualitas terjemahan kita dapat diukur dari
kemudahan menangkap makna dari teks yang telah Anda terjemahkan.
Proofreading sebagai ilmu eksakta
Anda
tidak salah baca! Proofreading adalah ilmu pasti yang harus dipahami
oleh seluruh penerjemah, terlepas dari apa pun derajat penerjemah tersebut.
Entah dia hanya berkutat dengan dunia penerjemahan sebagai seorang pekerja
paruh waktu (freelance), atau menjadikan dunia tersebut sebagai penggantungan
hidupnya (sworn translator atau professional translator). Hal
yang tidak mengherankan memang.
Faktor
penting proofreading sangat
erat kaitannya dengan seorang penerjemah. Apabila dianalogikan, di satu sisi
tangan, Anda harus memegang kitab pengetahuan umum yang didapat dari segala hal
yang pernah Anda alami secara empiris. Sedangkan di sisi tangan lain, Anda
harus memegang kitab kamus dan ejaan baku yang harus Anda pahami dan telateni
lebih jauh. Istilah ini dapat menggambarkan secara sederhana pekerjaan seorang
penerjemah.
Proofreading
adalah ilmu pasti. Hampir sama dengan sains, ilmu ini menuntut Anda
untuk mengoreksi seluruh kesalahan dalam pemroduksian hasil teks terjemahan
melalui rumus dan satuan yang telah ditetapkan di dalam kamus mapun kitab ejaan
yang berlaku. Dalam bahasa Indonesia, kitab ejaan ini dikenal dengan nama
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Terlebih
lagi, Anda harus sangat teliti menyeleksi kesalahan penggunaan bahasa yang
terdapat di dalam hasil teks terjemahan Anda sendiri. Faktor penting proofreading
sebagai ilmu eksakta bergerak di bidang ini. Anda harus mampu
mengidentifikasi berbagai macam bentuk kesalahan yang ada agar Anda dapat
menghasilkan sebuah teks terjemahan, selain berkualitas, juga telah sesuai
dengan segala pedoman yang berlaku dalam bahasa tersebut.
Oleh
sebab itu, Anda wajib memperlakukan ilmu ini sebagai kaidah rumus yang pasti.
Anda harus menganggap bahwa apabila Anda tidak menerapkan ilmu ini dalam
keseluruhan teks terjemahan yang diproduksi, maka Anda akan menyalahi segala
aturan sehingga hasil yang didapat tidak akan maksimal. Bahkan untuk istilah
yang lebih ekstrim, Anda telah gagal menerjemahkan sebuah teks dengan baik.
Proofreading
dan tantangannya di dunia
penerjemahan
Seperti
yang telah kami bahas di berbagai paragraf di atas, memastikan diri menjadi
seorang penerjemah akan membuat Anda harus menyadari faktor penting proofreading
secara keseluruhan, tanpa terkecuali. Ilmu ini harus mampu Anda
lekatkan dalam-dalam di benak Anda, sekaligus menjadi jalan yang wajib Anda
tempuh apabila memilih profesi yang cenderung cukup sulit ini.
Kesalahan
terbesar seorang penulis adalah mudah puas. Saat Anda berhasil menyelesaikan
sebuah teks, apa pun bentuk teks itu, maka Anda cenderung menganggap bahwa
pekerjaan itu telah tuntas dilaksanakan dan siap untuk dipublikasi lebih
lanjut. Padahal, penyelesaian itu hanyalah satu
dari sekian langkah yang harus Anda jalani dalam bidang kepenulisan.
Langkah
selanjutnya setelah penyelesaian tersebut adalah melihat kembali teks Anda,
lantas menyeleksi berbagai macam kesalahan yang tidak Anda sadari sebelumnya.
Entah itu kesalahan dalam penggunaan ejaan, kesalahan kalimat, atau bahkan
kesalahan logika dalam teks. Hal ini yang menunjukkan faktor penting proofreading
yang harus Anda lalui dengan baik apabila memilih kepenulisan sebagai
bidang yang ingin Anda dalami lebih lanjut.
Hal
ini yang selalu luput dari para pekerja di bidang kepenulisan. Anda tidak
percaya? Silakan Anda berselancar di dunia maya, lalu membuka berbagai macam
situs yang berisi berbagai macam bentuk kepenulisan di dalamnya. Baik itu
kepenulisan secara sukarela, maupun yang berbayar. Coba Anda lihat, berapa
banyak kesalahan yang telah kami bahas di atas di dalam teks-teks yang telah
“terpublikasi” tersebut. Kenapa hal ini terjadi? Mudah! Karena penulis tersebut
melupakan faktor penting ini.
Memang,
hal tersebut menjadi kesulitan tersendiri di dunia kepenulisan, apalagi
penerjemahan (oleh sebab itu kami beropini bahwa pekerjaan ini sama sekali
tidak mudah). Tapi apabila Anda memahami faktor penting proofreading,
lantas dapat melalui hal tersebut dengan baik, maka kami akan menjamin bahwa
tulisan Anda bisa dikategorikan sebagai “layak baca”. Terlebih lagi apabila
Anda memroduksi teks penerjemahan.
Lihat artikel
lainnya disini
Banyak
orang yang menganggap bahwa pekerjaan penerjemah itu mudah. Penerjemah hanya
perlu mengubah sebuah teks bahasa asing ke dalam bahasa target, dalam hal ini
adalah bahasa Indonesia. Padahal, tugas seorang penerjemah tidak semudah itu.
Seorang penerjemah juga harus mampu menerjemahkan berbagai macam konteks dari
dalam teks yang terbangun dari konstruksi budaya yang berbeda.
Oleh
sebab itu, penerjemah dibutuhkan sebagai jembatan yang mengisi gap atau
pemisah tersebut. Seorang penerjemah bukan hanya bertugas untuk menerjemahkan
sebuah teks berbahasa asing ke dalam bahasa yang dituju. Namun, penerjemah juga
bertanggung jawab untuk menggeneralisasi konteks dalam teks asli agar dapat
terbaca dengan baik menggunakan bahasa tujuan tersebut. Hal ini mengakibatkan
penerjemahan tidak akan lepas dari aspek faktor penting proofreading.
Demikian
beberapa hal yang bisa kami bahas mengenai faktor penting proofreading dalam
dunia penulisan, apalagi di dalam dunia penerjemahan. Bila Anda dapat
memaksimalkan ilmu eksak ini di seluruh teks yang Anda produksi, maka kami
sangat yakin dengan kualitas teks yang Anda produksi tersebut. Selamat mencoba!
0 comments:
Posting Komentar